Sejarah Perkembangan
Pariwisata Indonesia
Indonesia memiliki sejarah kebudayaan pariwisata sejak abad
14. Kakawin Nagarakretagama mencatat bahwa Raja Hayam Wuruk telah mengelilingi Kerajaan Majapahit yang kini menjadi daerah Jawa Timur menggunakan pedati dengan iring-iringan pejabat negara.
Logo Sapta Pesona
Setelah masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia pada awal abad ke-19, daerah Hindia Belanda mulai berkembang menjadi daya tarik bagi para pendatang
yang berasal dari Belanda. Gubernur jenderal pada saat itu memutuskan pembentukan
Biro Wisata yang disebut Vereeeging Toeristen Verkeer yang
gedung kantornya juga digunakan untuk maskapai penerbanganKoninklijke
Nederlansch Indische Luchtfahrt Maatschapijj(kini disebut dengan KLM).
Hotel-hotel mulai
bermunculan seperti Hotel des Indes diBatavia, Hotel Oranje di Surabaya dan Hotel De Boer di Medan. Tahun 1913, Vereeneging
Touristen Verkeer membuat buku panduan mengenai objek wisata di
Indonesia. Sejak saat itu,Bali mulai
dikenal oleh wisatawan mancanegara (wisman) dan jumlah kedatangan wisman
meningkat hingga lebih dari 100% pada tahun 1927.
Pada 1 Juli 1947,
pemerintah Indonesia berusaha menghidupkan sektor pariwisata Indonesia dengan membentuk
badan yang dinamakan HONET (Hotel National & Tourism) yang diketuai
oleh R. Tjitpo Ruslan. Badan ini segera mengambil alih hotel – hotel yang
terdapat di daerah sekitar Jawa dan seluruhnya dinamai Hotel Merdeka. SetelahKonferensi Meja Bundar, badan ini berganti nama menjadi NV HORNET. Tahun 1952 sesuai
dengan Keputusan Presiden RI, dibentuk Panitia Inter Departemental Urusan
Turisme yang bertugas menjajaki kemungkinan terbukanya kembali Indonesia
sebagai tujuan wisata.
Pada masa Orde Baru,
jumlah kunjungan wisman ke Indonesia bertumbuh secara perlahan. Pemerintah
pernah mengadakan program untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan asing
ke Indonesia yang disebut dengan Tahun Kunjungan Indonesia. Program ini meningkatkan kunjungan turis internasional hingga
400.000 orang. Selain itu pada tahun 1992, pemerintah mencanangkan Dekade Kunjungan Indonesia, yaitu tema tahunan pariwisata sampai dengan tahun 2000.
Kepercayaan dunia
internasional terhadap pariwisata Indonesia mulai mengalami penurunan pada
insiden pengeboman Balitahun 2002 yang menyebabkan penurunan wisatawan yang datang ke
Bali sebesar 32%. Aksi teror lainnya seperti Bom JW Marriott 2003, Pengeboman Kedutaan Besar
Australia, Bom Bali 2005 dan Bom Jakarta 2009 juga memengaruhi jumlah kedatangan wisman ke
Indonesia. Aksi terorisme di
Indonesiaini mengakibatkan
dikeluarkannya peringatan perjalanan oleh beberapa negara seperti Australia dan Britania Raya pada tahun 2006.
Pada tahun 2008,
pemerintah Indonesia mengadakan programTahun Kunjungan Indonesia 2008 untuk meningkatkan jumlah wisatawan nusantara dan
wisatawan asing ke Indonesia, selain itu program ini sekaligus untuk
memperingati 100 tahunKebangkitan Nasional Indonesia. Dana yang dikeluarkan untuk program ini sebesar 15 juta dolar
Amerika Serikat yang sebagian besar digunakan untuk program pengiklanan dalam
maupun luar negeri. Hasil dari program ini adalah peningkatan jumlah wisatawan
asing yang mencapai 6,2 juta wisatawan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
5,5 juta wisatawan.
Sebagai upaya dalam
meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia, Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata Indonesia melanjutkan program “Tahun Kunjungan Indonesia” di tahun
2009 dengan target 6,4 juta wisatawan dan perolehan devisa sebesar 6,4 miliar
dolar Amerika Serikat, sedangkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnu)
ditargetkan 229,95 juta perjalanan dengan total pengeluaran lebih dari 128,77
triliun rupiah. Program ini difokuskan ke “pertemuan, insentif, konvensi, dan
pertunjukan serta wisata laut”.
Pada tahun 2010,
pemerintah Indonesia mencanangkan kembali “Tahun Kunjungan Indonesia serta
Tahun Kunjung Museum 2010″. Program ini dilakukan untuk mendorong kesadaran
masyarakat terhadap museum dan meningkatkan jumlah pengunjung museum.
Pada tahun 2011,
pemerintah Indonesia menetapkanWonderful Indonesia sebagai
manajemen merek baru pariwisata Indonesia, sementara untuk tema pariwisata
dipilih “Eco, Culture, and MICE“. Logo pariwisata tetap menggunakan logo
“Tahun Kunjungan Indonesia” yang dipergunakan sejak tahun 2008. (Editor :
Rafans Manado – Dari berbagai sumber),-
Pengertian Pariwisata
Secara Etomoogi pariwisata berasal dari dua kta
yaitu “ pari” yang berarti banyak/berkeliling, sedangkan pengertian wisata
berarti “pergi”. Didalam kamus besar indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan
yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktuyang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan
tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di
tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan
pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Banyak negara yang mengantungkan pendapatan pada
sektor pariwisata karena industri pajak merupakann sumber pajak dan pendapatan.
Beberapa ahli juga
mengemukakan pengertian Pariwisata, berikut daftar lengkap pengertian
Pariwisata menurut para ahli dari luar dan dalam negeri;
·
James J. Spillane (1982)
Pariwisata adalah
kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari
kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau
istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain.
·
Koen Meyers (2009)
Pariwisata adalah
aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh semntara waktu dari tempat tinggal
semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari
nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu
senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya.
·
Kodhyat (1998)
Pariwisata adalah
perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan
perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasiaan
dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
·
Burkart dan Medlik (1987)
Pariwisata sebagai
suatu tranformasi orang untuk sementara san dalam jangka waktu jangka pendek
ketujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka hidupdan bekerja, dan kegiatan –
kegiatan mereka selama tinggal di tempat- tempat tujuan itu.
·
Mathieson dan Wall (1982)
Mendefinisikan
pariwisata sebagai serangkaian aktivitas berupa aktivitas perpindahan orang
untuk sementara waktu ke suatu tujuan di luar tempat tinggal maupun tempat
kerjanya yang biasa, aktivitas yang dilakukannya selama tinggal di tempat
tujuan tersebut, dan kemudahan-kemudahan yang disediakan untuk memenuhi
kebutuhannya baik selama dalam perjalanan maupun di lokasi tujuannya.
·
Prof. Salah Wahab (1975)
Pariwisata adalah
salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta
menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang
komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri
kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi.
·
Prof. Salah Wahab dalam Oka A.Yoeti (1996:116)
Pariwisata dalah suatu
aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara
bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri,
meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari
kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia
memperoleh pekerjaan tetap.
·
Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker dalam Oka A.Yoeti (1996:112)
Pariwisata adalah
keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan
pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan
orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari
aktivitas yang bersifat sementara.
·
Mr. Herman V. Schulard dalam Oka A.Yoeti (1996:114)
Pariwisata adalah
sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan perekonomian secara
langsung berhubungan dengan masuknya orang-orang asing melalui lalu lintas di
suatu negara tertentu, kota dan daerah.
·
Menurut Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka
A.Yoeti (1992:8)
Pariwisata adalah
gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis,
pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan
melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.
·
E. Guyer Fleuler
Pariwisata dalam arti
modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya didasarkan atas
kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada khususnya disebabkan
oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia
sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta
penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.
·
Hunziger dan krapf
Menyatakan pariwisata
adalah keserluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya
orang asing disuatu tempat dengan syarat orang tersebut tidak melakukan suatu
pekerjaan yang penting (Major Activity) yang memberi keuntungan yang bersifat
permanent maupun sementara.
·
Richard Sihite
Pariwisata adalah
suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula,
dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari
nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati
kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam.
·
Richardson and fluker (2004)
Pariwisata merupakan
kegiatan-kegiatan atau orang-orang yang melakukan perjalanan dan tinggal di
luar lingkungan mereka selama tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk
bersantai, bisnis dan tujuan lainnya.
·
Soekadijo (1996)
Pariwisata adalah
gejala yang komplek dalam masyarakat, didalamnya terdapat hotel, objek wisata,
souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan dan
banyak lainnya.
·
Suwantoro (1997)
Pariwisata adalah
suatu proses kepergiaan sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain
dari luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan
kepergian yang menghasilkan uang.
·
Kusdianto (1996)
Pariwisata adalah
suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam
pengembangan, produksi dan pemasaran produk suatu layanan yang
memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang bepergian.
·
Gamal (2002)
Pariwisata difenisikan
sebagai bentuk. Suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih menuju ke
tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiaanya adalah karena
berbagai kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun
kepentingan lain.
·
Anonymous, ahli yang tidak teridentifikasi (1986)
Pariwisata adalah
kegiatan seseorang dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan
perbedaan pada waktu kunjungan dan motivasi kunjungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar