Rabu, 02 November 2016

Sejarah Perkembangan Pariwisata Indonesia



Sejarah Perkembangan Pariwisata Indonesia
Indonesia memiliki sejarah kebudayaan pariwisata sejak abad 14. Kakawin Nagarakretagama mencatat bahwa Raja Hayam Wuruk telah mengelilingi Kerajaan Majapahit yang kini menjadi daerah Jawa Timur menggunakan pedati dengan iring-iringan pejabat negara.
Logo Sapta Pesona
Setelah masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia pada awal abad ke-19, daerah Hindia Belanda mulai berkembang menjadi daya tarik bagi para pendatang yang berasal dari Belanda. Gubernur jenderal pada saat itu memutuskan pembentukan Biro Wisata yang disebut Vereeeging Toeristen Verkeer yang gedung kantornya juga digunakan untuk maskapai penerbanganKoninklijke Nederlansch Indische Luchtfahrt Maatschapijj(kini disebut dengan KLM).
Hotel-hotel mulai bermunculan seperti Hotel des Indes diBataviaHotel Oranje di Surabaya dan Hotel De Boer di Medan. Tahun 1913, Vereeneging Touristen Verkeer membuat buku panduan mengenai objek wisata di Indonesia. Sejak saat itu,Bali mulai dikenal oleh wisatawan mancanegara (wisman) dan jumlah kedatangan wisman meningkat hingga lebih dari 100% pada tahun 1927.
Pada 1 Juli 1947, pemerintah Indonesia berusaha menghidupkan sektor pariwisata Indonesia dengan membentuk badan yang dinamakan HONET (Hotel National & Tourism) yang diketuai oleh R. Tjitpo Ruslan. Badan ini segera mengambil alih hotel – hotel yang terdapat di daerah sekitar Jawa dan seluruhnya dinamai Hotel Merdeka. SetelahKonferensi Meja Bundar, badan ini berganti nama menjadi NV HORNET. Tahun 1952 sesuai dengan Keputusan Presiden RI, dibentuk Panitia Inter Departemental Urusan Turisme yang bertugas menjajaki kemungkinan terbukanya kembali Indonesia sebagai tujuan wisata.
Pada masa Orde Baru, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia bertumbuh secara perlahan. Pemerintah pernah mengadakan program untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan asing ke Indonesia yang disebut dengan Tahun Kunjungan Indonesia. Program ini meningkatkan kunjungan turis internasional hingga 400.000 orang. Selain itu pada tahun 1992, pemerintah mencanangkan Dekade Kunjungan Indonesia, yaitu tema tahunan pariwisata sampai dengan tahun 2000.
Kepercayaan dunia internasional terhadap pariwisata Indonesia mulai mengalami penurunan pada insiden pengeboman Balitahun 2002 yang menyebabkan penurunan wisatawan yang datang ke Bali sebesar 32%. Aksi teror lainnya seperti Bom JW Marriott 2003Pengeboman Kedutaan Besar AustraliaBom Bali 2005 dan Bom Jakarta 2009 juga memengaruhi jumlah kedatangan wisman ke Indonesia. Aksi terorisme di Indonesiaini mengakibatkan dikeluarkannya peringatan perjalanan oleh beberapa negara seperti Australia dan Britania Raya pada tahun 2006.
Pada tahun 2008, pemerintah Indonesia mengadakan programTahun Kunjungan Indonesia 2008 untuk meningkatkan jumlah wisatawan nusantara dan wisatawan asing ke Indonesia, selain itu program ini sekaligus untuk memperingati 100 tahunKebangkitan Nasional Indonesia. Dana yang dikeluarkan untuk program ini sebesar 15 juta dolar Amerika Serikat yang sebagian besar digunakan untuk program pengiklanan dalam maupun luar negeri. Hasil dari program ini adalah peningkatan jumlah wisatawan asing yang mencapai 6,2 juta wisatawan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,5 juta wisatawan.
Sebagai upaya dalam meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia melanjutkan program “Tahun Kunjungan Indonesia” di tahun 2009 dengan target 6,4 juta wisatawan dan perolehan devisa sebesar 6,4 miliar dolar Amerika Serikat, sedangkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnu) ditargetkan 229,95 juta perjalanan dengan total pengeluaran lebih dari 128,77 triliun rupiah. Program ini difokuskan ke “pertemuan, insentif, konvensi, dan pertunjukan serta wisata laut”.
Pada tahun 2010, pemerintah Indonesia mencanangkan kembali “Tahun Kunjungan Indonesia serta Tahun Kunjung Museum 2010″. Program ini dilakukan untuk mendorong kesadaran masyarakat terhadap museum dan meningkatkan jumlah pengunjung museum.
Pada tahun 2011, pemerintah Indonesia menetapkanWonderful Indonesia sebagai manajemen merek baru pariwisata Indonesia, sementara untuk tema pariwisata dipilih “Eco, Culture, and MICE“. Logo pariwisata tetap menggunakan logo “Tahun Kunjungan Indonesia” yang dipergunakan sejak tahun 2008. (Editor : Rafans Manado – Dari berbagai sumber),-
Pengertian Pariwisata
Secara Etomoogi pariwisata berasal dari dua kta yaitu “ pari” yang berarti banyak/berkeliling, sedangkan pengertian wisata berarti “pergi”. Didalam kamus besar indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Sedangkan pengertian secara umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktuyang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Banyak negara yang mengantungkan pendapatan pada sektor pariwisata karena industri pajak merupakann sumber pajak dan pendapatan.

Beberapa ahli juga mengemukakan pengertian Pariwisata, berikut daftar lengkap pengertian Pariwisata menurut para ahli dari luar dan dalam negeri;
·         James J. Spillane (1982)
Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain.
·         Koen Meyers (2009)
Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh semntara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan  untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi  rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya.
·         Kodhyat (1998)
Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasiaan dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
·         Burkart dan Medlik (1987) 
Pariwisata sebagai suatu tranformasi orang untuk sementara san dalam jangka waktu jangka pendek ketujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka hidupdan bekerja, dan kegiatan – kegiatan mereka selama tinggal di tempat- tempat tujuan itu.
·         Mathieson dan Wall (1982)
Mendefinisikan pariwisata sebagai serangkaian aktivitas berupa aktivitas perpindahan orang untuk sementara waktu ke suatu tujuan di luar tempat tinggal maupun tempat kerjanya yang biasa, aktivitas yang dilakukannya selama tinggal di tempat tujuan tersebut, dan kemudahan-kemudahan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhannya  baik selama dalam perjalanan maupun di lokasi tujuannya.
·         Prof. Salah Wahab (1975)
Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi.
·         Prof. Salah Wahab dalam Oka A.Yoeti (1996:116)
Pariwisata dalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
·         Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker dalam Oka A.Yoeti (1996:112)
Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan  pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.
·         Mr. Herman V. Schulard dalam Oka A.Yoeti (1996:114)
Pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orang-orang asing melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah.
·         Menurut Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka A.Yoeti (1992:8)
Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.
·         E. Guyer Fleuler
Pariwisata dalam arti modern adalah fenomena dari zaman sekarang yang pada umumnya didasarkan atas kebutuhan, kesehatan dan pergantian hawa. Sedangkan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.
·         Hunziger dan krapf
Menyatakan pariwisata adalah keserluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing disuatu tempat dengan syarat orang tersebut tidak melakukan suatu pekerjaan yang penting (Major Activity) yang memberi keuntungan yang bersifat permanent maupun sementara.
·         Richard Sihite
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan  pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
·         Richardson and fluker (2004)
Pariwisata merupakan kegiatan-kegiatan atau orang-orang yang melakukan perjalanan dan tinggal di luar lingkungan mereka selama tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk bersantai, bisnis dan tujuan lainnya.
·         Soekadijo (1996)
Pariwisata adalah gejala yang komplek dalam masyarakat, didalamnya terdapat hotel, objek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan dan banyak lainnya.
·         Suwantoro (1997)
Pariwisata adalah suatu proses kepergiaan sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain dari luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kepergian yang menghasilkan uang.
·         Kusdianto (1996)
Pariwisata adalah suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam pengembangan, produksi dan  pemasaran  produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang bepergian.
·         Gamal (2002)
Pariwisata difenisikan sebagai bentuk. Suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih menuju ke tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiaanya adalah karena berbagai kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain.
·          Anonymous, ahli yang tidak teridentifikasi (1986)
Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan pada waktu kunjungan dan motivasi kunjungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar